Thursday, December 17, 2009

Festival Film Internasional ‘Signes de Nuit’

Astri Onengan sent a message to the members of CCF de Jakarta.

--------------------
Subject: [CINE] à courts d’écran #30: Signes de Nuit, http://www.facebook.com/l/de602;19.12.09 http://www.facebook.com/l/de602;pk.15.00, GRATIS / GRATUIT

[CINE]
à courts d’écran #30 Signes de Nuit
http://www.facebook.com/event.php?eid=206086599588

Sabtu, 19 Desember 2009 - http://www.facebook.com/l/de602;pk.15.00 s.d selesai
Pusat Kebudayaan Prancis di Jakarta
Jalan Salemba Raya no. 25
Jakarta Pusat 10440


Program à courts d’écran kali ini menampilkan sebuah program dari Festival Film Internasional ‘Signes de Nuit’ berbasis di Paris yang menayangkan film dengan cara pandang baru serta melakukan pendekatan kritis terhadap eksistensi manusia modern. Sebuah festival yang mengekspansi batas-batas sinema dari tradisinya.

Program ini dikurasi oleh Dieter Wieczorek, direktur Festival Film Internasional ‘Signes de Nuit’.

Luna Zero
Antonello Matarazzo
Italie / Italia
Fiksi|04’15”|2006|sans dialogue-tanpa dialog
“Project Apollo yang direncanakan sejak tahun 1961 hingga 1972, sebuah seri misi yang panjang untuk membangun pesawat berawak, menjadi sebuah misi penaklukan sejati, mimpi terhebat dalam sejarah. Sejak saat itu, tidak ada lagi orang Amerika yang pernah mendarat di bulan, tetapi disisi lain luar angkasa, sebuah petualangan sedang terjadi…

Cheyenne
Alexander Meier
Suisse|Swiss
Fiksi|05’05”|2004|sans dialogue-tanpa dialog
disebuah lapangan antara dua apartemen, seorang gadis muda bertemu dengan seekor gagak. Pertanyaan segera mucul; siapa yang paling kuat diantara keduanya?

D.I.Y.
Royston Tan
Singapour|Singapura
Fiksi|05’00”|2005|sans dialogue-tanpa dialog
Suara dan ritme menghubungkan orang-orang yang berbeda, di situasi yang berbeda, menjadi sebuah komunitas baru.

I Killed the Butterfly
Cyrill Lachauer
Allemagne|Jerman
Fiksi|05’00”|2007|sans dialogue-tanpa dialog
Untuk menghapus rasa bersalahnya, seorang lelaki mendaki gunung, untuk melepas seekor kupu-kupu.

Impending Doom (Calamité menaçante)
Edgar Pêra
Portugal|Portugal
Fiksi|07’00”|2006|san dialogue|tanpa dialog
Difilmkan dengan super 8, Impendingg doom, interpretasi dan testimoni visual dari dua perayaan komuni di kota Roma dan Lisbon pada tahun 2005. keduanya memiliki keyakinan serta ideologi yang berbeda, berbagi perasaan akan sakit, kesedihan, serta kedamaian dunia.

1982
Aleksander Duraj
Pologne|
Fiksi|09’00”|2003|sans dialogue-tanpa dialog
Pemberontakan dan penjara; perubahan persepsi dalam situasi yang ekstrim. Perasaan yang mendalam serta ingatan-ingatan tentang masa lalu, ketika hidup masih damai dan menyenangkan.

Desfloraciòn
Rosamary Berrios
Méxique|Meksiko
Fiksi|04’00”|2001|sams dialogue-tanpa dialog
Ritual yang aneh oleh seorang perempuan, menyiapkan dirinya untuk persembahan.

Eddie Proctor
Susanna Wallin
Royaume-Unis|
Fiksi|05’00”|2007|sans dialogue-tanpa dialog
Suatu hari, Eddie harus menghadapi umurnya, dan segala sesuatu yang hilang karenanya…

Sub_Sectio
Wim Jongedijk
Pays-Bas|
Fiksi|16’00”|2006|sans dialogue-tanpa dialog
Sebuah film horror personal yang menarik perhatian, tentang seorang perempuan yang melahirkan furnitur.

Coangulate
Mihai Grecu
France|Prancis
Fiksi|06’00”|2008|sans dialogue-tanpa dialog
Air adalah substansi dingin yang menyeramkan

Festival international Signes de Nuit
Dieter Wieczorek (Dir.)
18, rue Bude
75004 Paris
cell. 00 33 6 84 40 84 38
tel. 00 33 1 40 46 92 25
http://www.facebook.com/l/de602;www.signesdenuit.com

Wednesday, December 16, 2009

Diskusi Hasil Pemberdayaan Arsip: Biennale Yogya 1-9 ) Diskusi Hasil Pemberdayaa

Ferial Afiff sent a message to the members of Aksara IVAA.

--------------------
Subject: (Undangan(Undangan) Diskusi Hasil Pemberdayaan Arsip: Biennale Yogya 1-9 ) Diskusi Hasil Pemberdayaa

Grace Samboh meneliti dengan memberdayakan arsip IVAA mengenai Binal 92, ternyata dalam perjalanannya, berkembang menjadi penelitian Biennale yang terjadi di Jogjakarta sejak 1988. Pengembangan terjadi karena Binal '92 mempengaruhi proses kuratorial dan eksekusi Bienale Jogja selanjutnya. Dengan memberdayakan arsip IVAA serta penelusuran arsip Biennale di lembaga lain, seperti apakah Biennale yang terjadi di Jogjakarta selama ini?

Pembicara : Grace Samboh
Moderator : Ferdiansyah Thajib
Hari, tanggal : Kamis, 17 Desember 2009
Waktu : 15.30 – 17.00 WIB
Lokasi : R. Seminar -Taman Budaya Yogyakarta
Notulen : Yuliana Intan

Tiada kesan tanpa kehadiran teman-teman.

CP: Fajar Martha: 0817465917
jogjabiennale@yahoo.co.id
http://www.facebook.com/l/fbd4c;biennalejogja.com
--------------------

To reply to this message, follow the link below:
http://www.facebook.com/n/?inbox%2Freadmessage.php&t=1270027225417&mid=1931dedG58562d5fG1304076G0

___
Find people from your Gmail address book on Facebook! Go to: http://www.facebook.com/find-friends/?ref=email

This message was intended for wawan.pslg@gmail.com. Want to control which emails you receive from Facebook? Go to:
http://www.facebook.com/editaccount.php?notifications=1&md=bXNnO2Zyb209ODYwMTcwMDg0O3Q9MTI3MDAyNzIyNTQxNzt0bz0xNDgyMDQyNzE5
- Show quoted text -

SURAN ATRAKTIF DI GUNUNG MERAPI

Subject: SURAN ATRAKTIF DI GUNUNG MERAPI

datang ya..
bisa jadi cerita tujuh turunan nih..
fwd ke ke konco2 juga yaa...thx..

========================

Malaysia ada di Merapi?
Buktikan aja yaa..

Sabtu Tgl 19 Desember 2009 semenjak pagi sd tengah malam akan ada festival reog di lereng Merapi, tepatnya di Dusun Gumuk Desa Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.

Bagi rekan-rekan yang tertarik dapat kirim inbox ulang ke rumah pelangi untuk info2nya.

Festival reog ini merupakan festival yang ke 3 kalinya. Diikuti 8 tim seni reog di Kabupaten Magelang.

Festival kali ini sekalian untuk memperingati tahun baru Jawa, 1 Suro satu hari sebelumnya..

selain itu...masih ada: SURAN DI TUTUP NGISOR...liat info berikut ini:


===============

Berikut agenda Suran di Tutup Ngisor .Teman2 juga banyak yang ada disitu.

jika ingin tahu seperti apa tutup ngisor, silahkan search dengan kata:
TUTUP NGISOR, CIPTA BUDAYA , TJIPTA BOEDAJA, CIPTO BUDOYO, SITRAS ANJILIN, ROMO YOSOSUDARMO

=======================

Tutup Ngisor is a village located at the slope of Merapi Mt. (Magelang Regency, Central Java). Here, a community that preserving wayang orang (traditional dance) has been established in 1937 by Mr. Yososudarmo (Romo Yoso) and it exists until now.

This community is named TJIPTA BOEDAJA and now is led by Mr. Sitras Anjilin (the youngest son of Romo Yoso).

Every year in the mid of Sura month (according to Javanese Calendar) the SURAN or a traditional culture festival has been held to celebrate the birth of the community. This festival is the biggest event among 3 other events (Independence Day, Islamic Prophet Day, and Idul Fitri). There are many small events throughout the year.

This year, the SURAN will be held on December28th 2009 to 1st January 2010 (Mon. - Fri.)


=============
Schedule;
=============

28 - 30 December 2009 (Mon. - Wed.)
TARUB (preparation for the festival)

-------------

Date: Wednesday, 30 December 2009

Time: 19.00 - finished
UYON-UYON CANDI (playing gamelan / Java traditional music
on the tomb of Romo Yoso

-------------

Date: Thursday, 31 December 2009

Time: 10.00 - 11.00
YASINAN (praying together)

Time: 13.00 - 15.00
KENDURI (gathering for ritual meal)

Time: 15.00 - 18.00
PASANG SESAJI (put in sesaji)

Time: 19.00 - 21.00
TIRAKATAN (quiet time / fasting of act)

Time: 21.00 - 22.00
KEMBAR MAYANG (a traditional dance performance that created by Romo Yoso)

Time: 22.00 - finished
WAYANG SAKRAL (a sacred wayang orang performance)

-------------

Date: Friday, 1 January 2010

Time: 06.00 - 10.00
KIRAB JATHILAN (a mass traditional dance performance take around the village)

Time: 10.00 - 18.00
PENTAS TARI TRADITIONAL (traditional dance festival. Presented by dozens
communities around Merapi Mt.)

Time: 19.00 - 22.00
PENTAS SENI PERTUNJUKAN (Theater/Dance/Movement Exhibition.
Contribution by communities from another city)

Time: 22.00 - finishe
WAYANG ORANG GABUNGAN (Wayang Orang. Colaboration many communities)

-------------

all of the festival is free of charge.
Guests from anywhere is welcome be there.
Couch are available for visitor at villagers.

Information could be search by keyword: TUTUP NGISOR, TJIPTA BOEDAJA,
CIPTO BUDOYO, CIPTA BUDAYA, SITRAS ANJILIN, MERAPI)

-------------

LOCATION:

Dusun Tutup Ngisor, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang -
Central Java. (Merapi Mt. slope)

From Muntilan = 8 km.
From Borobudur = 20 km.
From Yogyakarta = 40 km.


TRANSPORTATION:

From Borobudur / Yogyakarta go to Muntilan by bus.
From Muntilan to Tutup Ngisor by ojek (motorbike taxi)
--
hormat kami,


gunawan julianto
-----------------------------------------
RUMAH PELANGI

merupakan komunitas nirlaba untuk generasi muda dan mempunyai
aktifitas sosial budaya serta pengelolaan perpustakaan.

Kontak : Gunawan Julianto
telp. : 0818 - 0272 3030

R U M A H P E L A N G I
KERAGAMAN MEMPERKAYA NURANI

Apabila imel yang diterima dirasa mengganggu mohon beritahukan
kepada kami Rumah Pelangi.
Terima kasih.
--------------------

To reply to this message, follow the link below:
http://www.facebook.com/n/?inbox%2Freadmessage.php&t=1230486775864&mid=193bcc0G58562d5fG130d77cG0

___
Find people from your Gmail address book on Facebook! Go to: http://www.facebook.com/find-friends/?ref=email

This message was intended for wawan.pslg@gmail.com. Want to control which emails you receive from Facebook? Go to:
http://www.facebook.com/editaccount.php?notifications=1&md=bXNnO2Zyb209MTUxMzEwNjQwMTt0PTEyMzA0ODY3NzU4NjQ7dG89MTQ4MjA0MjcxOQ==
Facebook's offices are located at 1601 S. California Ave., Palo Alto, CA 94304.

Sunday, December 13, 2009

Sejarah Ska







Untuk mempelajari kita harus memahami tentang sebuah makna dalam perjalanan waktu.
Begitu halnya dengan sejarah musik ska.


Adalah Perang Dunia II yang mengubah segalanya. Kekuasaan Inggris terhadap negara-negara
jajahannya runtuh sebelum masa PD II & terpecah belah pada saat pertengahan masa peperangan.
Inggris memeberikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahannya setelah mendapat tekanan
dari pemerintahan kolonial. Pada tahun 1962 Jamaika membentuk pemerintahan sendiri
meskipun masih tetap sebagai negara persemakmuran. Budaya Jamaika & musiknya mulai
terefleksi dalam optimisme baru & aspirasi rakyat yang liberal.

Sejak tahun 40'an Jamaika telah mengadopsi & mengadaptasi berbagai bentuk musik dari Amerika.
Pada saat PD II berakhir, begitu banyak band-band di Jamaika yang memainkan musik-musik dansa.
Grup seperti Eric Dean Orchestra dengan trombonisnya Don Drummond & master gitarisnya
Ernest Ranglin terpengaruh oleh musisi-musisi jazz Amerika seperti Count Bassie, Erskine
Hawkins, Duke Ellington, Glenn Miller & Woody Herman. Ditahun 50'an ketenaran band-band
jazz di Amerika digantikan oleh grup-grup yang kecil & cenderung lebih memainkan
irama bop/rhythm & blues sound. Musisi Jamaika yang sering berkunjung ke Amerika
terpengaruh & membawa pola permainan musik tersebut ke daerah asalnya. Band-band lokal
di Jamaika seperti Count Smith The Blues Blaster, Sir Nick The Champ & Tom The Great
Sebastian mulai memainkan gaya baru tersebut.
Ditahun 1954, pertunjukan terbesar pertama kali diadakan di kota Kingston tepatnya
di Ward Theatre. Band-band tradisional yang memainkan irama mento-folk-calypso ikut ambil
bagian & sering sekali band-band tersebut mengisi acara di hotel-hotel yang ada di Jamaika
& seputar pulau tersebut. Pada akhir tahun 50'an pengaruh-pengaruh jazz, R&B, & mento
(sejenis musik calypso) melebur menjadi satu bentuk baru yang dinamakan 'shuffled'.
Irama shuffled memperoleh popularitas berkat kerja keras musisi-musisi seperti Neville
Esson, Owen Grey, The Overtakers & The Matador Allstars. Banyak studio & perusahaan rekaman
yang mengalami perkembangan & terus berusaha untuk mencari talenta-talenta baru.
The Jamaican Broadcasting Corporation pun ikut membangkitkan semangat kepada musisi-musisi
muda melalui siaran acara-acara di radio.

Dua orang yang amat berpengaruh dalam perkembangan musik di Jamaika pada tahun 50'an adalah
Duke Reid & Clement Seymour Dodd. Bersama istrinya, Duke Reid memiliki toko 'Treasure Island
Liquor' yang berlokasi di jalan Bond (Bond street). Soundsystem Reid dikenal dengan nama
'The Trojan', diambil dari tulisan yang tertera pada truknya. Truk yang biasa digunakan
sebagai angkutan barang untuk tokonya. Dodd menamakan soundsystem miliknya 'Sir Coxsone
Downbeat' yang diambil dari nama pemain kriket asal Yorkshire, Coxsone. Sepanjang akhir
dekade, kedua orang tersebut memimpin persaingan dalam bisnis musik.
Walaupun Coxsone lebih dekat dengan 'Ghetto'(perkampungan yang didiami kaum atau kelompok
tertentu) Adalah Reid yang dianugerahi sebagai 'King of sound & blues' di Success Club
(acara penganugerahan) di tahun 1956, 1957, 1958.

Tahun 1962, saat di mana Jamaika sedang gandrung meniru musik-musik Amerika, Cecil Bustamente
Campbell yang kemudian dikenal dengan nama 'Prince Buster', tahu bahwa sesuatu yang baru
amat dibutuhkan pada saat itu. Ia memiliki seorang gitaris yang bernama Jah Jerry yang
kemudian bereksperimen di musik dengan menitikberatkan 'ketukan 'afterbeat' ketimbang
'downbeat'. Hingga pada saat ini ketukan afterbeat menjadi esensi dari singkop (penukaran
irama) khas Jamaika. Ska pun lahir. Soundsystem/studio rekaman pun mulai merekam hasi kerja
mereka. Dengan tidak memberikan label pada vinyl (piringan hitam) dengan tujuan agar
memperolehkeuntungan diantara para pesaingnya. Sehingga yang lain tidak dapat melihat
apa yang dimainkan & 'mencuri' untuk sondsystem mereka sendiri.

Perang antar soundsystem pun memuncak hingga pada saat para donatur terancam oleh segerombol
orang-orang yang menyebabkan permasalahan. Orang-orang ini dinamakan 'Dance Hall Crashers'.
Meskipun fasilitas Mono Recording yang masih primitif, adalah keteguhan hati dari antusiasnya
akan musik ska yang memungkinkan untuk menjadi musik komersil dari Jamaika yang pertama kali.
Dan kenyataannya ska dikenal sebagai musik dansa rakyat Jamaika.

Sepanjang tahun 60'an wilayah ghetto di Jamaika dipenuhi oleh pemuda-pemuda yang mencari
pekerjaan. Pada waktu itu amat susah di dapat. Pada awalnya pemuda-pemuda ini tidak tertarik
dengan optimisme musik ska. Pemuda-pemuda tersebut menciptakan identitas kelompok sebagai
'Rude Boy' (sebuah trend dikalangan pemuda yang pernah terjadi pada periode awal tahun 40'an)
Menjadi 'Rude' artinya menjadi seseorang dimana masyarakat menganggapnya tidak berguna.
Gaya dansa ska para Rude Boy memiliki ciri khas tersendiri, lebih pelan, dengan tingkah
seakan-akan meninju seseorang. Rude Boy memiliki koneksitas dengan 'Scofflaws'(orang-orang
yang selalu menentang hukum) & dunia kriminal lainnya. Hal ini terefleksikan dalam lirik-lirik
lagu ska. (catatan: gaya penampilan berpakaian Rude Boy yaitu dengan celana panjang yang
mengatung hanya semata kaki). Musik ska sekali lagi mengalami perubahan untuk merefleksikan
'Mood of the rude' dengan menambahkan tensi pada permainan bass yang disesuaikan dengan
gaya sebelumnya yaitu 'free-walking bass style'.

Banyak yang berbondong-bondong mengadu nasib di kota Kingston untuk memperoleh ketenaran
dalam industri musik yang kemudian beralih menjadi penjual ganja ketika gagal & modal
makin menipis. Banyak pula yang berkecimpung dalam dunia kriminal (tergambar dalam film
'The Harder They Come' yang diperankan oleh Jimmy Cliff ...film ini dipercaya mengisahkan
tentang perjalanan hidup Jimmy Cliff)

Dua partai politik yang ada di Jamaika membentuk banser bersenjata. Opini publik pun
mengarah pada penentangan terhadap kelompok Rude Boy & penggunaan senjata api. Peraturan
pemilikan senjata api pun ditilik kembali setelah melalui periode dimana kepemilikan
senjata diperbolehkan asal tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Siapa pun yang
memiliki senjata api yang ilegal, diancam hukuman penjara seumur hidup

Artis & produser mendukung bahkan 'memaafkan' atas prilaku kelompok Rude Boy melalui
musik ska. Dukungan untuk tidak menggunakan senjata api terefleksi dalam lagu-lagu seperti
"Lawless street" dari kelompok Soul Brothers, "Gunmen coming to town" The Heptones.
Duke Reid memproduseri salah satu grup ska The Rude Boy (shuffling down Bond street)
C.S. Dodd pun ikut memproduseri grup muda yang memiliki visi musik mereka sebagai
'rudies' yaitu kelompok The Wailers ( Bob Marley, Peter Tosh, Bunny Wailer).
Prince Buster menemukan seseorang yang memiliki mitos karakter sebagai Rude Boy yaitu
Judge Dread. Lagu "007 Shanty Town" yang dinyanyikan oleh Desmond Dekker adalah sebuah
karya cemerlang dalam mendokumentasikan perilaku Rude Boy kedalam sebuah lagu (berhasil
memasuki urutan tangga lagu ke 14 di UK Charts)

Tema rude boy masih mendominasi sepanjang periode ska, dan popularitasnya memuncak sepanjang
musim panas tahun 1964. Beat ska menjadi lebih lambat & Rocksteady pun lahir. Gelombang
ska pertama berakhir pada tahun 1968 (Rocksteady adalah bagian cerita lain: Rocksteady
kemudian melahirkan musik Reggae. Popularitas musik Reggae di Inggris di sebarkan oleh
Skinhead; kelompok Rastafarian mengadopsi musik Reggae & lirik-lirik lagunya cenderung
bertemakan ajaran Rastafari & pandangan Relijiusnya, Reggae pun berkembang menjadi 'Dub',
'Dancehall', & seterusnya ...& seterusnya ...)

Memasuki gelombang kedua ...sebelumnya marilah kita lihat beberapa sejarah ska lainnya:
ditahun 1962, saat di mana Inggris menjanjikan jaminan secara tak terbatas kepada para
imigran yang berasal dari negara-negara persemakmurannya, kerusuhan ras pun terjadi.
Disaat itu musik ska & Reggae sedang populer. Dibawa dari Jamaika oleh banyak musisi &
produser yang ikut berimigrasi, termasuk 'The Trojan' & seorang kelahiran Kuba, Laurel
Aitken. Pada tahun 70'an, imej Rude Boy diperbaharui & ter-ekspresi dalam penggabungan
2 jenis musik yang masih tergolong baru di Inggris yaitu Reggae & Punk oleh band
The Clash (Rudie can't fail). Antara pertengahan hingga akhir tahun 70'an, band seperti
The Coventry Automatics memilih untuk memainkan ska ketimbang Reggae karena menurut
Jerry Dammers (pendiri band tersebut), memainkan musik ska lebih mudah & gampang.
The Coventry Automatics merubah namanya menjadi The Specials AKA The Automatics,
kemudian berubah lagi menjadi The Specials.

Selanjutnya pada tahun 1979 Jerry Dammers mendirikan 2Tone Records. Keinginan Dammers
layaknya seperti Prince Buster di awal tahun 60'an yaitu menciptakan sesuatu yang baru.
Hitam & putih menjadi simbol. Lahirlah yang dinamakan dengan 2Tone ska. Logo 2Tone yaitu
gambar kartun pria berpakaian jas hitam dengan kemeja putih, dasi hitam, topi 'pork pie',
kaca mata hitam, kaus kaki putih & sepatu 'loafers' hitam menjadi logo resmi yang
karakternya di beri nama 'Walt Jabsco' (diambil dari nama Walt Disney, pendiri film kartun
& Jabsco berarti ganja dalam bahasa slang latin). Diciptakan oleh Dammers sendiri
berdasarkan pose Peter Tosh pada sebuah photo awal kelompok The Wailers yang dapat
di lihat pada cover album 'The Wailing Wailer Studio One Realease'.

Pada saat kerusuhan ras sedang terjadi, & organisasi rasis 'National Front' sedang tumbuh
pesat, pakaian hitam putih & band yang anggota nya terdiri dari multi ras, mengetengahkan
lagu-lagu yang bertemakan 'unity' disaat negara tersebut sedang terpecah belah oleh isu
rasial. Sama halnya dengan musik ska di Jamaika, situasi yang terjadi pada saat itu
terefleksi kedalam lirik lagu, seperti "Racist Friend" The Specials AKA. Band-band seperti
Madness, The Beat, The Selecter, The Bodysnatchers & The Specials membuat ska menjadi
sesuatu yang segar dengan mengolah nomor-nomor ska klasik dari Prince Buster (Roughrider,
Madness, Too hot, dll.) & artis-artis gelombang pertamanya.Band lain yang tidak termasuk
2Tone tetapi berasosiasi dengan gerakan 2Tone adalah Bad Manners. Ada juga persilangan
dengan artis gelombang pertama dengan band 2Tone (Rico Rodriguez adalah pemain trombone
yang menjadi additional player pada kelompok The Specials, anak murid dari pemain trombone
ternama Don Drummond & sering dipakai sebagai musisi studio do Jamaika)

Pada akhirnya Chrysalis Records membeli 2Tone dari Dammers dengan keputusan menandatangani
perjanjian kontrak dengan band-band 2Tone lainnya. Termasuk antara lain: The Specials,
The Selecter, Madness, Rico Rodriguez, The Swinging Cats, The Friday Club, The Bodysnatchers,
The Hisons, JB Allstars, Specials AKA, The Apollonairs, The Beat (di Amerika di kenal
dengan nama 'The English Beat' karena sudah ada band yang memakai nama The Beat) & sebuah
single dari Elvis Costello. (catatan: single Elvis Costello tersebut berjudul "I can't
stand up for falling down" menjadi permasalahan & tidak pernah di jual. Copy lagu tersebut
diberikan secara gratis kepada penggemar Costello pada saat pertunjukannya. Costello
memproduseri debut album The Specials & menjadi guest singer sekaligus produser untuk
single The specials AKA yang berjudul Nelson Mandela 12".

Tahun 1985 2Tone label bubar. Dammers mengalami kebangkrutan terhadap perusahaan Chrysalis.
Band-band 2Tone mengalami masa popularitasnya dari tahun1978-1985 walau bagaimanapun bukan
hanya 2Tone yang memainkan musik ska. Diantara band-band lainnya adalah The Tigers,
Ska City Rockers, The Akrylykz (dengan Roland Gift pada tenor sax, yang kemudian bergabung
bersama mantan anggota The English Beat Cox, & Steele yang belakangan menjadi penyanyi
di Fine Young Cannibals), The Employees, The Piranhas, dan masih banyak lagi ...

Hal tersebut menutup gelombang kedua musik ska ...pada gelombang ketiga: dengan berakhirnya
2Tone & gelombang kedua, musik ska menjadi sempit namun tidak menjadi musik yang usang.
Adalah The Toasters (pernah merilis single dibawah nama 'Not Bob Marley'), Bim Skala Bim,
The Untouchables & Fishbone yang menjadikan tradisi dalam mencampur beat ska dengan unsur
unsur musik lainnya seperti pop, rock dan beat-beat lainnya.

Keberadaan gelombang ketiga musik ska terdiri dari berbagai bentuk dengan mengkombinasikan
hampir setiap jenis musik yang kira-kira dapat dikawinkan dengan irama ska. Band-band seperti
Jump With Joey, Hepcat, Yebo, NY Ska Jazz Ensemble & Stubborn Allstars tetap bermain pada
akar ska Jamaika. Operation Ivy, Voodoo Glow Skulls, Mighty Mighty Bosstones, dll. menggunakan
energi punk untuk menciptakan ska-core. Regatta 69, Fillibuster, Urban Blight, dll. tetap
bertahan pada corak Reggae/Rocksteady beat. Punch The Clown, Undercover S.K.A., dll. mencirikan
pengaruh dari gaya 2Tone. Yang menarik adalah band asal Florida, Pork Pie Tribes menggabungkan
beat ska dengan musik tradisional Irlandia. Hal lain yang lebih menarik adalah grup band
The Brownies yang mencampurkan ska dengan apa saja !!

Imej Rude Boy/Rude Girl hadir kembali pada gelombang ketiga, namun kali ini tidak sebagai
pemberontak. Tetapi sebagai suporter yang fanatik dengan musik ska. Digelombang ketiga ini
juga terdapat hal-hal yang tidak pernah ada pada awal gelombang pertama (beberapa diantaranya
ada yang tidak pernah di mengerti) seperti 'Straight Edge' dengan logo 'X' ditangan, boneheads,
OI/SKA, Skinhead Against Racial Prejudiced (SHARP's) juga konsep-konsep 'sell outs'.
Ada beberapa aspek diantaranya yang belum berubah: ska masih menjadi musik kalangan remaja,
setiap pertunjukan ska dapat disaksikan oleh segala umur & tidak terlalu mahal untuk
mengakomodasikannya. Disamping itu juga ska masih membentuk beat yang unik & harmonis walaupun
digabungkan dengan unsur-unsur musik lainnya. & orang-orang pun masih banyak yang menikmatinya
 
(Sumber:http://dewaraturaja-ucid.blogspot.com)

Sejarah Grunge

"...SEBUAH PERJALANAN PANJANG TENTANG SEJARAH MUSIK GRUNGE DAN PARA PELOPORNYA...."
Istilah GRUNGE muncul pertama kali pada awal tahun 90'an saat Nirvana melejit lewat singlenya Smeel Like Teen spirits. Grunge merupakan perpaduan antara Heavy Metal dengan Punk dengan dasar sound yang muncul ala the Stooges dan Black Sabbath. Meski suara gitarnya mirip musik metal 70'an, tetapi estetika Grunge jauh berbeda dari musik metal tsb. Lirik dan musiknya lebih mengarah ke punk dan idealisme indie seperti aliran American Hardcore awal '80an.

Berikut Redaksi memilih tiga band Grunge yang di nilai berpengaruh besar dalam perkembangan aliran musik tersebut yaitu diantaranya Nirvana, SoundGarden dan Pearl Jam(ketiganya terbentuk di Seattle, Washington) yang kerap di jadikan acuan bagi pengusung grunge yang lain seperti Stone Temple Pilots, CandleBox, SilverChair, Everclear, Bush dan Seven Mary Three.
SOUND GARDEN
Meski dipengaruhi oleh blues rock Led Zeppelin dan rif-rif slow yang murung ala Black Sabbath, SoundGarden bukanlah band Metal. Musik mereka memiliki cita rasa punk seperti band D.I.Y lainnya dan sentuhan humor yang ironis serta cerdas khas band UnderGround Amerika dipertengahan'80an.
       Kekuatan Vocal Chris Cornel dan rif gitar Kim Thayil yang lebar menjadikan ciri utama musik SoundGarden. Ciri khas pula yang membawa mereka keluar dari jalur Underground dan menjadi band Grunge pertama yang masuk ke dapur rekaman berlabel indie, Sup Pop dan kemudian naik ke Major Label.
       Sejarah Soundgarden dimulai saat tiga sahabat dari lilinois yaitu Kim Thayil(Guitar), Hiro Yamamoto(Bass) dan Bruce Pavitt kuliah di Olympia, Washington tahun 1981. Ketimbang menyelesaikan kuliah, merekabertiga malah lebih suka bergelut di arena musik Underground di Washington. Pavitt yang tidak piawai main musik menjadi pendiri label Sub Pop. Yamamoto lalu membentuk band di tahun 1984 dengan teman sekamarnya yaitu Chris Cornell(Vocal) yang berasal dari Seattle dan pernah menjadi drumer dibeberapa band. Setelah Thayil dan Scot Sundquist(Drum) bergabung band itu pun lalu di beri nama SoundGarden. Dan pada tahun 1986 Scot keluar dari posisinya lalu diisi oleh Matt Cameron, Soundgarden kemudian merilis single Hunted Down di bawah label Sub Pop tahun 1987 sebelum merilis EP Screaming Life(1987) dan EP kedua FOPP(1988) menjadi Hit di kalangan Underground sehingga mereka langsung dilirik pihak Major Label. Baru setelah merilis Ultramega OK(1988) di bawah label indie SST, Soundgarden melompat ke perusahaan besar A&M Records dan merilis Louder Than Love(1989). Yamamoto kemudian keluar untuk meneruskan sekolahnya, padahal album Louder mendapat nominasi Grammy Award. Jason Everman, mantan drumer Nirvana sempat mengisi kekosongan sebelum Ben Shepard bergabung tahun 1990.
       Setahun kemudian, album Badmotorfinger dirilis, meski di nilai bagus dan sempat mencetak beberapa hit, album ini kalah sukses dengan Nevermind milik Nirvana yang di rilis bersamaan. Oleh pihak A&M, Soundgarden lalu di pasarkan sebagai band metal dan mengikutkan mereka dalam tour Use Your Illusion Guns 'N Roses. Andil mereka dalam tour G'NR ini dan pemberitaan besar-besaran tentang Grunge di media massa, membuat nama Soundgarden menjadi terangkat. Kesuksesan album Temple of the Dog(tribut to Andrew Wood) yang di kerjakan oleh Cornell dan Cameroon bareng Pearl Jam juga membuat Soundgarden semakin populer. Puncaknya, album Superunknown(1994), terjual lebih dari tiga juta keping dan meraih dua Grammy lewat single Black Hole Sun. Tetapi sangat di sayangkan kolompok yang di kenal dengan anti drugs ini tidak bertahan lama. Setelah merilis Down on the Upside(1996) yang meraih platinum dengan hit Pretty Noose, dan tampil di Lollapalooza, mereka memutuskan bubar pada bulan April 1997. Kabarnya para personilnya Soundgarden sudah tidak lagi sepaham dan memilih untuk mengerjakan proyeknya sendiri-sendiri.
NIRVANA
Lewat album kedua mereka yang bertajuk "Nevermind" Nirvana dianggap berjasa dalam mempopulerkan punk, post punk dan indie rock sehingga aliran tsb menjadi mainstream di Amerika. Sound Nirvana sendiri mirip Black Sabbath dan Cheap Trick dengan pengaruh dari band-band indie rock seperti The Vaselines dan Meat Pupppets. Jadilah musik Nirvana yang berideologi indie dengan melodi pop dan distorsi heave metal.
       Sejarah Nirvana di awali oleh pertemuan Kurt Cobain(Guitar/Vocal) dan Krist Novoselic(Bass) lewat Buzz Osboume(leader dari grup The Melvins) di Aberdeen(dekat Seattle) pada tahun 1985. Meski memiliki latar belakang keluarga yang berbeda(keluarga Krist cukup harmonis sedangkan orang tua Kurt telah bercerai), mereka sama-sama menyukai musik hardcore punk.        Kurt yang pernah gabung dengan band Punk yang bernama Fecal Matter kemudian membentuk Stiff Woodies bersama Krist. Waktu itu Kurt main drum dan krist pegang bass. Posisi Gitar dan vocal diisi oleh pemain tambahan sebelum Kurt memutuskan untuk menjadi gitaris sekaligus vocalis. Bersama drumer Aaron Burkhart, nama Stiff Woodies di ganti menjadi Skid Row, lalu di ubah lagi pada tahun 1987 menjadi Nirvana setelah setahun sebelumnya Aaron Burkhart keluar dan digantikan oleh Chad Channing. Nirvana kemudian membuat sepuluh demo bersama produser Jack Endino yang menawarkan demo tsb ke Jonathan Poneman, salah satu pendiri label Sub Pop(bareng Bruce Pavitt). Di bulan Desember 1988, Nirvana pun merilis single pertama lewat Sub Pop yang berjudul Love Buzz milik kelompok rock tahun 70'an asal Belanda, Shocking Blue. Single ini cukup sukses sehingga Nirvana langsung merilis debut album yang pertama yaitu Bleach(1989) dengan biaya hanya 600 dollar. Perlahan tapi pasti Bleach menjadi hit di radio-radio di kampus dan Nirvana secara konsisten mengadakan tur bersama gitaris kedua yaitu Jason Everman meski namanya di tulis di sampul kaset tetapi tidak main di satu lagupun. Jason kemudian meninggalkan Nirvana dan bergabung dengan Soundgarden kemudian Mindfunk.Bleach terjual sekitar 35.000 keping dan menjadi album favorit di kampus-kampus. Setelah merilis single Sliver, Dive bersama Butch Vig dan drumer Mudhoney, Dan Peters, Dave Grohl(eks hardcore band, Scream) masuk dan menjadi drumer tetap di Nirvana. Mereka lalu menggarap album keduanya yang bertajuk Nevermind di bawah label raksasa yaitu Geffen Records yang di rilis pada September 1991, setelah tur ke Eropa bareng Sonic Youth.
       Lagu empat chord yang berjudul Smell Like Teen Spirits single dari album Nevermind ternyata meraih sukses berat. Videonya terus menerus diputar di salah satu stasiun music MTV dan menerobos Top Ten AS. Ditangga album Nevermind bahkan mengalahkan album milik Michael Jackson(Dangerous) dan sekaligus meraih triple platinum. Bukan hanya dunia industri musik yang di kejutkan oleh sukses besar tersebut, tetapi juga para personil Nirvana sendiri. Mereka tampaknya tidak siap mental untuk menerima kesuksesan tersebut. Popolaritas membuat ketiganya tertekan dan mulai bertingkah aneh dengan aksi panggung yang selalu di akhiri dengan perusakan alat-alat musik yang ada di panggung. Tekanan ini juga membuat Kurt dekat dengan obat-obat sialan itu. Pernikahan Kurt dengan Courtney Love(Hole) tahun 1992, tidak memperbaiki keadaan. Kurt semakin kecanduan obat, Love bahkan di kabarkan juga mengkonsumsi obat-obat sialan itu pada saat hamil putri mereka, Frances Bean. Masalah pribadi membuat Nirvana tidak menggarap album baru, sebagai gantinya mereka merilis Incestiside(1992) yang merupakan kumpulan-kumpulan single lama. Baru di tahun 1993 mereka merilis album In Utero bersama produses Steve Albini. Album ini sukses di pasaran dengan Hit Heart Shaped Box dan All Apologies. Kesuksesan Nirvana Nirvana tidak diikuti dengan kesembuhan Kurt, Kurt semakin tenggelam dalam depresinya dan beberapa kali berusaha untuk bunuh diri. Puncaknya, Kurt dikabarkan meninggal akibat bunuh diri dengan menembakan kepalanya sendiri pada bulan April 1994. Kematian Kurt membuat Krist dan Dave memutuskan untuk membubarkan Nirvana. Sebelumnya, mereka merencanakan merilis album MTV Unplugged(1994) dan From Muddy Banks of the Wishkah(1996) secara live version. Dua mantan personil Nirvana kemudian membentuk grup baru. Krist membentuk trio Sweet 75 dan Dave menjadi Gitaris dan vocalis Foo Fighters.
PEARL JAM
Pearl Jam bangkit dari puing-puing Mother Love Bone yang di tinggal mati Vocalisnya, Andrew Wood akibat Over Dosis pada tahun 1990. Setahun kemudian gitaris Stone Gossard dan bassis Jesf Ament merekrut Mike Mc Cready(lead guitar), Eddie Vedder(vocal), dan Dave Krusen untuk membentuk Pearl Jam. Pada awal tahun 1992 mereka merilis debut album yang bertitle Ten saat itu industri musik mulai bisa menerima aliran lewat kesuksesan Nirvana. Ten langsung melejit menyamai jumlah penjualan Nevermind dengan tiga hit Alive Evenflow, dan Jeremy. Pearl Jam pun dikenal lewat musik yang memadukan rif heavy rock tahun '70-an dengan post-punk '80-an.
       Tak lama setelah merilis album, drumer Krusen mengundurkan diri dari posisinya lalu langsung di isi oleh Dave Abruzzese. Bersama Abruzzese, Pearl Jam menggelar tour keliling Amerika termasuk konser Lollapalloza II. Meski namanya mulai naik daun, popularitas nampaknya menjadi hal yang tabu oleh para personel Pearl Jam. Mereka menolak membuat video untuk lagu-lagu seperti (Daughter, Animal, Rearview Mirror) dari album kedua Vs(1993). Padahal sebelumnya video Jeremy menjadi video terbaik versi MTV. Selain menolak membuat klip, Pearl Jam juga menolak menggelar konser di stadion besar. Mereka lebih suka pentas kecil termasuk di halaman kampus. Tur keliling Amerika tersebut akhirnya batal karena perselisihan Pearl Jam dengan Ticketmaster yang menjual harga tiket diatas 20 dollar. Pada tahun 1994 Pearl Jam kembali masuk ke studio rekaman dan menggarap album Vitalogy. Setelah rampung, mereka memecat Dave Abruzzese dan merekrut mantan drumer RHCP (Eleven Jack Irons). Irons adalah sahabat lama Vedder yang dulu sempat ditawari untuk bergabung sebelum masuknya Krusen pada waktu awalnya Pearl Jam terbentuk. Dua minggu pertama, meski di rilis dalam jumlah terbatas(Vitalogy) telah bertengger di tangga lagu Top 60. Begitu dirilis dalam jumlah besar album ini meraih multi platinum dan menerobos ke posisi teratas tangga lagu dengan hit Immortality. Sementara itu para personel Pearl Jam meneruskan tuntutan mereka pada Ticketmaster di tahun 1995.
       Pada tahun itu pula, Pearl Jam tampil dalam album Neil Young lewat lagu Mirror Ball. Setelah itu masing-masing personelnya sibuk dengan berbagai proyek sampingan. Eddie sibuk menjalani tur bareng Hovercraft yang ia bentuk pada tahun 1994, Stone mendirikan perusahaan rekaman indie dan McCready membentuk MadSession bareng vocalis Alice In Chains, Layne Stayley(Above). Album keempat, No Code menandai kemunduran popularitas. Eksperimen musik yang mereka lakukan di album ini membuat para penggemar Pearl Jam terkejut. Album No Code banyak menampilkan lagu-lagu bertempo lambat seperti Off He Goes, I'm Open, dan Around The Bend. Perselesihan dengan tiketmaster juga membuat band ini tidak menggelar tur. Praktis di tahun 1997 nama Pearl Jam seakan tenggelam. Mereka lalu bangkit lewat Yield(1998). Di album ini Pearl Jam kembali menggeber musik hard rock dan menggelar konser-konser besaran. Dialbum ini pula Ament dan McCready mulai menulis lagu secara penuh---sebelumnya hanya Gossard dan Vedder yang menulis lagu pada setiap albumnya. Terakhir, Pearl Jam merilis album live yang berjudul Live On Two Leg di akhir tahun 1998.

(Sumber:http://www.totalfeedback.com)

Sejarah Soul


Marvin Gaye Konser

Blue-eyed Soul


Musik rhythm and blues (R&B) dan musik soul adalah sesuatu yang diyakini berkembang dari kebudayaan musisi berkulit hitam (African-American) di Amerika Serikat. Jika merujuk pada sejarah, musik soul sendiri perkembangannya memang berasal dari Amerika Serikat, di mana akar genre ini dapat ditelusuri dari musik-musik gospel yang sering dinyanyikan di gereja serta musik-musik tradisional Afrika yang berkembang menjadi genre R&B.

Menurut Rock and Roll Hall of Fame, museum yang didedikasikan untuk sejarah musik dan rekaman di Amrik, musik soul adalah musik yang muncul dari gerakan kulit hitam di Amerika Serikat, melalu transmutasi musik gospel serta rhythm and blues menjadi musik yang funky dan enggak identik dengan agama. Ritme yang berulang dan mudah dicerna adalah salah satu kekhasan musik soul. Vokal yang digunakan sangat emosional, dan biasanya sarat improvisasi. Di Amrik sendiri musik ini berkembang pada tahun `50-an sampe `60-an, dan mulai meraih popularitas pada tahun `70-an berkat label rekaman Motown Records yang legendaris.

Musik-musiknya Marvin Gaye, Curtis Mayfield, Stevie Wonder, dan Al Green adalah beberapa musisi soul yang sangat populer di masanya. Kamu juga mungkin kenal dengan James Brown, "The Godfather of Soul", yang membawakan musik soul dengan influence funk yang kental pada tahun `70-an. Soul yang disisipi influence funk, dan juga disco sangat digandrungi pada era ini, diiringi dengan kemunculan band-band seperti Earth, Wind, and Fire, dan Commodores.
Memiliki akar di kebudayaan orang-orang kulit hitam, enggak berarti musik ini menjadi haram bagi orang-orang berkulit putih. Ttahun `60-an banyak artis kulit putih yang mulai bermunculan untuk membawakan genre ini. Nama-nama seperti pelantun lagu "The Look of Love", Dusty Springfield dan Tom Jones adalah contohnya. Mereka inilah artis-artis yang disematkan sebutan sebagai artis "blue-eyed soul".

Blue-eyed soul atau white soul adalah musik soul yang dibawakan oleh artis-artis berkulit putih. Terminologi ini muncul pada tahun `60-an seiring dengan menanjaknya popularitas musik soul di Amerika dan Eropa, serta semakin banyak artis berkulit putih yang mulai mengadopsinya. Istilah ini sampai sekarang masih digunakan pada artis-artis kulit putih yang mengusung genre musik soul.

Seperti genre musik lain, musik soul pun senantiasa berevolusi. Perkembangannya yang kekinian adalah pengaruh musik hip-hop, jazz, dan disco yang cukup kental. Robin Thicke, yang review albumnya bisa kamu simak di halaman belakang adalah salah satu artis blue-eyed soul yang cukup recommended. Pada akhir 2000-an, dalam industri musik pop genre ini entah kenapa didominasi oleh musisi-musisi perempuan, dan kebanyakan justru berasal dari Inggris ketimbang Amrik, negara asal genre musik ini. Nama-nama seperti Natasha Bedingfield, Joss Stone, Adele, Duffy, dan Amy Winehouse adalah deretan artis soul perempuan yang cukup sukses, dan menciptakan fenomena yang disebut "Female British Soul Invasion" di kalangan pengamat musik. Blue-eyed soul, musiknya disebut-sebut lebih pop, dan lebih ear-catchy ketimbang musik soul yang roots-nya. Cocok buat Belia yang pengen berkenalan dengan genre yang satu ini.***
syauqy_belia@yahoo.com dari berbagai sumber
Rekomendasi beberapa album yang memiliki influence blue-eyed soul buat kenalan dengan genre ini:
"Introducing Joss Stone", Joss Stone (2007)
"Back to Black", Amy Winehouse (2006)
"Rockferry", Duffy (2008)
"The Evolution of Robin Thicke", Robin Thicke (2006)
* Artis-artis lain yang perlu disimak kalo pengen kenalan lebih lanjut: Remy Shand, Dusty Springfield, Tom Jones, Lisa Stansfield, Simply Red, dan George Michael.
Penulis: 

(Sumber:Pikiran Rakyat Online)


Stevie Wonder

Sejarah Emo


EMO Musik ku.

Ditulis oleh cixa di/pada Desember 18, 2007
Sebenarnya susah juga untuk mendefinisikan musik emo itu sendiri seperti apa. Ironis memang, padahal kita gampang banget menstereotipkan seseorang sebagai emo kids tapi di sisi lain susah banget buat kita untuk mendefinisikan musik emo itu sendiri.
Anyway, basicly kata emo didapat dari kata “Emotional”, dan musik ini awalnya merupakan salah satu anak-an dari musik punk. (pasti lo tau lah). Umumnya sih, dituangkan ke dalam lirik yang emosional cenderung cengeng, melodius, puitis dan dibalut dengan teriakan-teriakan luapan emosi, terutama emosi yang tak terbendung setelah band metal anda selalu gagal lolos di audisi acara-acara sunatan massal. (hehehe, tae ah!)     
Genre musik ini tuh mulai berkembang di akhir tahun 80an dan awal-awal 90an, sebagai sesuatu “label” yang awalnya diberikan kepada band punk di Washington DC saat itu, yang notabenenya memiliki permainan gitar lebih keras dari kebanyakan band punk. Dan alhasil genre musik ini dikenal sebagai musik “DC Punk”.
Pada tahun 1984 sejarah mencatat band hardcore-punk Hüsker Dü, sebuah band yang memberikan influence yang kuat pada band DC Punk lainnya  kayak Faith, Rites of Spring dan Embrace. Merilis album keempat yang bertitel “Zen Arcade”. Album inilah yang menjadi sebuah album legenda saat itu.
Untuk informasi Embrace sendiri adalah band yang dibentuk oleh Ian MacKaye, yang sebelumnya menjadi vokalis band kenamaan Minor Threat.
Sementara itu di sisi lain, walaupun Rites of Spring berhasil menghasilkan sebuah full album dan satu EP, band ini tidaklah bertahan lebih dari 2 tahun. Dan sebagai seorang rockstar, lead vocal Guy Picciotta merasa terpanggil untuk membentuk sebuah band baru lagi bernama Fugazi, yang nantinya band ini menjadi salah satu pionir di perkembangan musik emo.
Kekompleksan musik plus vokal yang intens dan juga penulisan lirik yang introseptif menghasilkan evolusi Emo dari tahun 1982 – 1992 dengan band–band seperti INDIAN SUMMER, MOSS ICON, POLICY OF THREE, STILL LIFE dan NAVIO FORGE.
Dinamika ‘kekerasan’ sering terdengar dari grup–grup tersebut yang akhirnya melahirkan band-band pioner baru Emo di evolusi berikutnya, yakni SAETIA dan THURSDAY di tahun 1997. Secara vokal, band tersebut memiliki style Emocore, dengan ciri terlalu sering memunculkan suara tangisan atau malah teriak penuh penyesalan.

Perubahannya

Walaupun influence dari Fugazi dan DC sound sangat substansial, sepanjang kita tahu, musik emo sekarang tidak semata-mata terbentuk hanya dari hardcore scene. Karena dengan seiringnya bergesernya jaman, para musisi emo lainnya memunculkan musik emo dengan gaya yang lebih “lembek”.
Anehnya lagi, emo malah menjadi musik yang lebih lambat seiring dengan munculnya band seperti Sunny Day Real Estate (Seattle) dan  Mineral (Texas). Mereka mencampurkan komposisi musik yang lebih lambat, lembut, gaya yang emosional, menggabungkan sound emocore dari Rites of Spring dan inovasi musik Post Hardcore ala Fugazi.
Range musik ini pun makin luas seiring dengan suksesnya band-band macam At The Drive In, Jimmy Eat World, The Get Up Kids dan Thursday. Media mainstream pun makin tertarik untuk membahasnya dan hal ini pulalah yang membuat musik emo semakin pop (baca:populer).
The Used, Finch, Story of the Year, Funeral for a friend, sampai band emo akustik macam Dashboard Confessional dan Bright Eyes yang santer terdengar saat ini jelas menjadi suatu contoh yang signifikan dimana musik emo menjadi lebih pop.
Hey They’re Not Emo, dude!”
Lebih gilanya lagi, saat pionir-pionir lama band Emo angkat bicara. Mereka menyatakan bahwa kebanyakan band-band yang terlanjur dan mencap dirinya sebagai band emo tidak mempunyai ciri khas sebagai band emo. Nah lho! Tapi yang jelas sih walaupun band-band tersebut dibilang bukan sebagai bagian musik emo oleh para pencetusnya. Tapi tetep aja mereka disebut  sebagai band emo oleh para fans, terutama oleh media-media mainstream yang ada.
 Yang jelas fenomena genre Emo ini akan terus berkembang seiring terus berjalannya tingkatan depresi yang ada. Sebab pada dasarnya semua musik yang ada selalu mengalami perkembangan, dan sebisa mungkin menghindari stagnansi. Apalagi  karena para artisnya selalu ingin mendobrak batasan-batasan yang ada, they always striving to be different, striving to be original. Dan tidak ada seorang  true musician yang ingin “ put in a box” mereka selalu ingin “out of the box”.
Itulah sebabnya banyak juga band-band yang menolak terjebak di dalam stereotip “emo”, mereka menolak untuk di”label-kan”sebagai sebuah band emo, contohnya band-band seperti Jimmy Eat World dan At the Drive In (bubar).

dikutip dari : Rock to Folio.